Kamis, 27 Maret 2014

Hendra/Ahsan Juarai All England 2014


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjuarai All England Super Series Premier 2014 setelah dalam final di National Indoor Arena, Birmingham, Inggris, Minggu, menang atas Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-19 dan 21-19.

Kemenangan Hendra/Ahsan ini cukup istimewa karena mampu memutus rentetan kegagalan ganda putra di kejuaraan paling tua di dunia ini. Pemain Indonesia terakhir kali juara pada 2003 lewat Candra Wijaya/Sigit Budiarto.

Bagi Hendra/Ahsan kemenangan ini juga istimewa karena mampu melengkapi predikat juara dunia, rangking satu dunia serta menjuari kejuaraan paling tua di dunia. Kemenangan ini juga memenuhi target oleh PBSI.

Pada pertandingan final, unggulan pertama ini bermain dengan taktis dan langsung mengebrak. Kondisi ini membuat pasangan Endo/Hayakawa tertinggal. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena pasangan Jepang itu mampu mengejar dan berbalik unggul.

Setelah tertinggal, pasangan rangking satu dunia itu terlihat kesulitan untuk menyalip. Momen menyalip itu terjadi setelah kedudukan imbang 16-16. Hendra/Ahsan terus mendominasi hingga mengakhiri game pertama dengan 21-19.

Memasuki game kedua, unggulan pertama kejuaraan dengan total hadiah 400 ribu dollar AS kembali langsung menghentak bahkan langsung unggul. Namun pasangan Jepang juga tidak tinggal diam. Unggulan kedua ini juga memberikan tekanan hingga kedudukan 11-11.

Setelah perolehan poin semakin ketat, tidak ada pasangan yang mampu unggul dua poin. Hingga akhirnya pasangan Hendra/Ahsan mampu unggul dua poin pada 19-17. Dengan kerja keras akhirnya pasangan terbaik Indonesia mampu mengakiri game kedua dengan 21-19.

Perjuangan pasangan rangking satu dunia ini terbilang mudah. Hendra/Ahsan dibabak pertama mampu mengalahkan pasangan asal Rusia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dengan dua game langsung 21-14 dab 21-18.

Pada babak kedua, pasangan juara dunia ini harus berjuang sedikit keras. Saat menghadapi pasangan asal tuan rumah Chris Langridge/Peter Mills dengan rubber game 8-21, 21-17 dan 21-14.

Di perempatfinal harapan Indonesia untuk nomor ganda putra itu memang mampu menang dua game langsung atas pasangan China, Fu Haifeng/Zhang Nan. Hanya saja untuk meraih kemenangan harus berjuang keras karena perolehan poin ketat yaitu 23-21 dan 22-20.

Kondisi berbeda di babak semifinal. Diprediksi akan mendapatkan perlawanan yang ketat dari pasangan Markis Kido/Marcus Fernanldi Gideon, ternyata hal tersebut tidak terjadi. Hendra/Ahsan mampu menang mudah 21-7 dan 21-12 dan membawanya ke final kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu.

Di partai puncak, pasangan rangking satu dunia ini menghadapi pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa. Pasangan ini merupakan rangking dua dunia atau dibawah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hasilnya unggulan pertama ini menang 21-19 dan 21-19.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar