Senin, 24 Maret 2014

Bantuan Mengalir untuk Korban Letusan Gunung Kelud




MALANG - Palang Merah Indonesia (PMI) Malang sejak kemarin telah mengerahkan delapan truk tangki untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa terdampak letusan Gunung Kelud di tiga kecamatan di Kabupaten Malang.

Selain itu, PMI juga mengerahkan mobil Haglon untuk mendistribusikan air bersih ke desa yang tidak bisa dijangkau mobil biasa, karena tidak mungkin droping air bersih terus-terusan. PMI Malang juga bakal melakukan normalisasi sumur warga dan menunggu alat penyedot dari PMI pusat.


Sekretaris PMI Malang Aprillianto, mengatakan, warga yang membutuhkan normalisasi air sumur bisa melapor ke petugas PMI agar didata. Petugas PMI juga mendata desa-desa mana saja yang membutuhkan normalisasi air sumur.

Saat ini pihaknya masih menunggu bantuan terpal untuk menutupi rumah warga yang rusak. Warga yang rumahnya masih rusak hari ini masih ditampung untuk sementara di pos bendungan Selorejo. "Kalau terpalnya besok datang, kemungkinan Minggu sudah bisa pulang," ujar April.

Sementara itu, bantuan berupa material bangunan untuk korban letusan Gunung Kelud diperkirakan tiba hari Senin 24 Februari. Bantuan material tersebut berupa genting, kayu, dan material lainnya. Tim gabungan dari TNI, Polri, BNPB, serta relawan akan turun membantu warga untuk membangun rumah mereka.

Komandan Kodim 0818 Malang, Letkol Inf Achmad Solihin, mengatakan, pembangunan desa diprioritaskan di kawasan terdampak paling parah seperti di Desa Pandansari yang terdiri dari 5 desa. "Paling cepat satu bulan bisa selesai," katanya terpisah.

Menurutnya, terdapat 727 rumah warga di Desa Pandansari yang rusak berat, 360 rusak sedang, dan 240 rusak ringan. Sebanyak 200 personel Kodim dan ditambah personel dari satuan lainnya akan membantu warga membangun rumah hingga selesai.

Untuk sementara, warga yang tidak bisa menempati rumahnya saat ini ditampung di Pos Selorejo sambil menunggu rumah mereka diperbaiki. "Diperkirakan ada sekira 700 warga yang saat ini ditampung di Pos Selorejo karena rumahnya tidak bisa dihuni lagi," terangnya. 

(ris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar